Bumi Punya Dua Bulan |
Ada bukti yang menunjukkan bahwa Bumi “pernah” memiliki dua bulan. Bulan kedua yang dimaksud berukuran lebar 750 mil (1200 kilometer) pernah mengelilingi Bumi sebelum bertabrakan dengan Bulan yang kita miliki sekarang. Tabrakan inilah yang menjadi penjelasan kenapa permukaan Bulan sangat berbeda di kedua sisinya. Ilmuwan menjelaskan hal ini pada tanggal 4 Agustus 2011 dalam sebuah terbitan jurnal “Nature”.
Gaya gravitasi yang tercipta diantara Bulan dan Bumi menyebabkan gerakan bulan kedua tersebut menjadi lambat; perang gravitasi ini juga yang menyebabkan kenapa kita selalu melihat satu sisi bulan saja. Sisi yang tidak terlihat itu menjadi misteri selama berabad-abad, sampai pada tahun 1959 pesawat Soviet Luna 3 berhasil memfoto sisi itu (seringkali, sisi yang tidak terlihat itu disebut “the dark side” (sisi gelap), walaupun sebenarnya juga memiliki saat terang dan gelap sama seperti sisi yang berlawanan.
Bahkan, beberapa ilmuwan meyakini bahwa baru-baru ini Bumi juga memiliki dua bulan. Menurut laporan penelitian pada tanggal 20 Desember 2011, yang diterbitkan dalam jurnal ilmu pengetahuan bernama ICARUS, sebuah batuan angkasa berukuran 1 meter pernah mengelilingi Bumi. Tetapi, itu bukan hanya satu batu saja, melainkan berganti-ganti dan sering disebut “Bulan temporer”. Instrumen teoritis (model) yang mereka gunakan memang membenarkan bahwa gravitasi Bumi menarik batuan asteroid, saat asteroid tersebut dalam perjalanan mengelilingi Matahari. Ketika sebuah asteroid tertarik, batuan itu akan mengelilingi Bumi selama sekitar 36 minggu sebelum melanjutkan perjalanannya.
Menurut para peneliti, memang perhatian dunia terhadap keberadaan bulan kedua ini sangat rendah. Bumi memiliki medan gravitsai dan ada banyak sekali asteroid yang melayang di luar angkasa, jadi memang ada kemungkinan salah satu batuan asteroid itu tertarik dalam orbit Bumi.
Gempa Bulan
Gempa Bumi sering terjadi, tapi apakah Anda tahu bahwa di bulan juga terjadi hal yang sama. Gempa di Bulan memang tidak sesering gempa yang ada di Bumi, intensitasnya pun tidak sebesar di planet ini. Menurut para ilmuwan, gempa bulan terjadi karena pengaruh perubahan pasang naik dan pasang turun yang berkaitan erat dengan perubahan jarak antara Bumi dan Bulan. Titik gempa bulan seringkali berada di tengah-tengah antara permukaan dan pusat Bulan.
No comments:
Post a Comment