Alvarez Hypothesis – Awal Kepunahan Dinosaurus |
Pada akhir tahun 1970an, seorang ahli geologi bernama Walter Alvarez dan ayahnya, Luis Alvarez (seorang fisikawan penerima hadiah Nobel), menemukan sebuah lapisan tanah liat yang tidak wajar di Italia dan berhasil mengidentifikasi bahwa lapisan tersebut mulai terbentuk pada periode K/T (Cretaceous/Tertiary). Bukan lapisan tanah liat yang penting, tapi kandungan iridium di dalamnya. Perlu diketahui bahwa iridium bukan merupakan elemen yang biasa ditemukan/terbentuk secara alami di Planet Bumi. Alvarez menemukan bahwa tingkat kandungan iridium di lapisan ini 30 kali lebih besar dari yang seharusnya ada di permukaan Bumi.
Penemuan iridium penting dan menjadi awal ditemukannya teori yang sangat masuk akal mengenai kepunahan Dinosaurus. Elemen iridium sangat langka dilapisan permukaan Bumi atau crust; lapisan ini banyak tekandung di meteorit dan asteroid juga di pusat Bumi atau core. Dengan berbekal penemuan ini, Alvarez mengemukakan bahwa sebuah asteroid telah bertabrakan dengan Bumi pada periode K/T. Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa lapisan tanah liat, dengan kandungan iridium sangat banyak, ternyata ada di lebih dari 100 tempat di Bumi; membuktikan bahwa peristiwa tabrakan dengan asteroid merupakan kejadian besar dan membawa dampak menyeluruh.
Menurut perkiraan, untuk membentuk kandungan iridium sebanyak itu dibutuhkan sebuah asteroid dengan diameter 10 kilometer. Bukti lain ditemukan dalam bentuk serpihan batuan kuarsa yang pecah karena benturan dan butiran kaca (tektites) yang terdapat pada lapisan tanah liat tersebut. Serpihan kuarsa terbentuk karena benturan yang sangat keras dan biasanya hanya ditemukan di area peledakan bom nuklir atau di tempat terjatuhnya sebuah meteor di Planet Bumi. Sedangkan tektites terbentuk karena proses pengembunan yang dialami partikel-partikel meteor. Serpihan kuarsa ditemukan di banyak tempat di Planet Bumi; semuanya teridentifikasi terjadi pada periode K/T. Tektites banyak terkandung di sekitar area penemuan iridium – dilebih dari 100 tempat – ;semakin jauh jaraknya dari titik penemuan iridium, semakin berkurang pula jumlahnya.
Petunjuk /penemuan hal-hal ini memberi bukti bahwa sebuah peristiwa benturan extraterrestrial (melibatkan sesuatu di luar Planet Bumi) terjadi saat periode K/T. Sehingga bisa disimpulkan bahwa akhir jaman Dinosaurus mungkin disebabkan oleh sebuah asteroid, bukan perubahan ketinggian permukaan air laut atau letusan gunung. Pada saat teori ini mulai diperkenalkan, banyak pihak yang menyangkal, tetapi benturan extraterrestrial sekarang dianggap sebagai kunci peristiwa kepunahan K/T.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Alvarez adalah bahwa bekas benturan asteroid tidak ditemukan dimanapun di Planet Bumi. Tentu saja, sebuah asteroid besar yang pernah bertabrakan dengan planet ini dan menyebabkan perubahan besar pada kehidupan mahkluk hidup pada saat itu, setidaknya meninggalkan sebuah bekas/kawah besar. Baru pada tahun 1991, para ahli ilmu geologi menemukan bukti yang dinginkan. Ada sebuah kawah besar di Chicxulub (dibaca Chik-shu-lub), Yucatan Peninsula Mexico. Kawah besar ini telah begitu lama terkubur sedimen sampai kedalaman ratusan meter, tapi survey magnetis dan medan gravitasi di area itu memberi gambaran bentuk melingkar seperti kawah. Bukti lain adalah penemuan tumpukan batuan yang merupakan bagian luar/mengelilingi bentuk melingkar itu (seperti kawah). Dengan ukuran luas 180 km, dan diperkirakan terbentuk sekitar 65 juta tahun yang lalu, kawah tersebut memang merupakan bukti yang dicari-cari dan menunjukkan bahwa memang sebuah asteroid berdiameter 10 km membentur Planet Bumi pada akhir periode Cretaceous.
Tentu saja benturan tersebut tidak seketika menghancurkan spesies Dinosaurus, tapi dampak benturanlah yang lebih penting. Pembahasan lebih lanjut mengenai efek yang dibawa asteroid itu ke Planet Bumi akan kita pelajari pada artikel berikutnya.
No comments:
Post a Comment