Kepunahan Dinosaurus |
Enam-puluh lima juta tahun yang lalu, Dinosaurus punah bersama dengan setengah dari semua jenis kehidupan di Planet Bumi. Ini adalah salah satu peristiwa kepunahan paling besar/menyeluruh yang pernah terjadi di sepanjang sejarah perjalanan Planet Bumi hingga sekarang. Peristiwa kepunahan ini digunakan sebagai penanda/pembatas antara Periode Cretaceous (saat dimana Dinosaurus terakhir hidup) dan Periode Tertiary (saat dimana tidak ada Dinosaurus tersisa). Seringkali, waktu peralihan ini disebut dengan Cretaceous/Tertiary (K/T); dengan kata lain, saat-saat terakhir keberadaan Dinosaurus dinamakan “peristiwa kepunahan K/T”.
Nama “Tertiary” sering digunakan oleh para ahli ilmu geologi jaman dulu; sekarang, mereka lebih sering menggunakan istilah “Paleogene”. Dua istilah tersebut memiliki arti yang sama yaitu periode/jaman yang terjadi setelah Cretaceous. Oleh karena itu, K/P (Cretaceous/Tertiary) dan K/P (Cretaceous/Paleogene) memiliki arti yang sama pula.
Sejak fosil Dinosaurus pertama kali ditemukan pada abad ke-19, sejarah kehidupan mahkluk ini selalu menjadi bahan perdebatan dan spekulasi. Sebelum Teori Evolusi Darwin berkembang dan mulai diterima, ahli Paleontologi berpendapat bahwa Dinosaurus memang pernah ada di Planet Bumi dan punah karena peristiwa bersejarah seperti yang sering disampaikan dalam ilmu keagamaan (banjir, dsb). Penjelasan ini sebenarnya bisa diterima pada saat itu karena setidaknya para ahli berhasil mengkonfirmasi dua hal penting: (1) Dinosaurus pernah ada, (2) Proses kepunahan berlangsung cepat karena bencana besar. Namun setelah teori evolusi berkembang, banyak spekulasi lain mengenai proses kepunahan Dinosaurus. Penjelasan yang berhubungan dengan ilmu keagamaan pun semakin dianggap tidak relevan lagi.
Selam beberapa dekade, pengetahuan mengenai fosil Dinosaurus bisa dianggap sangat sedikit. Manusia baru mempelajari tentang sejarah kehidupan Dinosaurus saat mahkluk ini telah punah. Pada awalnya, kita pun tidak mengetahui bahwa proses kepunahan berlangsung cepat dan terjadi secara bersamaan dengan kepunahan mahkluk lain yang ada pada saat itu. Baru pada akhir abad ke-19, ahli Paleontologi menyadari bahwa hampir semua jenis Dinosaurus mengalami kepunahan seketika di akhir periode Cretaceous. Setelah hal ini diketahui, banyak penelitian dilakukan unutk menyelidiki detail dari peristiwa kepunahan dan banyak teori baru yang muncul.
Sebagian besar mengindikasikan terjadinya perubahan iklim Bumi, yang mungkin saja dipicu oleh terjadinya letusan gunung, penurunan ketinggian permukaan air laut, atau pergeseran/pergerakan benua. Sebenarnya ada ratusan teori yang telah dikemukakan hingga sekarang; sebagian bisa diterima dan sangat masuk akal, dan yang lain hanya sekedar pendapat yang dilebih-lebihkan saja (termasuk tentang kedatangan mahkluk luar angkasa, perang antar Dinosaurus, dan “paläoweltschmertz"-pendapat bahwa Dinosaurus telah mencapai puncak tangga evolusi dan punah begitu saja). Ada juga sebuah teori yang mengatakan bahwa binatang jenis lain (mamalia) mulai berkembang dan memakan sejumlah besar telur Dinosaurus sehingga perkembangbiakan pun terhambat dan memicu kepunahan.
Apaun teorinya, semua setuju bahwa Dinosaurus telah mencapai akhir proses kehidupan evolusinya. Di sebagian besar teori yang telah dikemukakan, selalu terdapat indikasi bahwa proses kepunahan ini memang tidak bisa dihindari oleh Dinosaurus (harus terjadi), dan merupakan hasil dari proses evolusi panjang yang terus-menerus berlangsung terlalu lama. Penjelasan lain yang dikemukanan di sebagian besar perkiraan skenario kepunahan adalah bahwa Dinosaurus gagal menyesuaikan diri dengan perubahan iklim dan bersaing dengan kemunculan mamalia; Dinosaurus pun punah.
Seiring dengan dilakukannya banyak penelitian tentang kepunahan Dinosaurus, ilmu lain tentang mahkluk ini pun berkembang. Ternyata diketahui bahwa Dinosaurus adalah mahkluk yang cerdas dan bisa mempertahankan jenisnya sampai jutaan tahun. Teori yang menyebutkan bahwa Dinosaurus gagal berkompetisi dengan mahkluk lain, dianggap salah besar.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Dinosaurus punah bersama dengan banyak mahkluk jenis lain; sebagian besar bahkan sama sekali tidak berkerabat dengan reptil besar ini. Teori ini masih relatif baru dibandingkan dengan yang lain, dan masih memerlukan banyak penjelasan ilmiah. Tetapi teori ini didukung kuat oleh adanya kemungkinan perubahan iklim; dipicu oleh terjadinya fenomena tektonik yang kemudian mempengaruhi rantai makanan. Perubahan besar ini terjadi hampir merata diseluruh Planet Bumi dan menyebabkan kepunahan banyak jenis mahkluk hidup saat itu; sekali lagi, bukan hanya Dinosaurus yang punah. Detail tentang beberapa teori yang paling umum dikemukakan akan kita bahas pada artikel-artikel selanjutnya.
menurut saya mana mungkin dinosaurus punah karena adanya asteroid yang jatuh ke bumi.bila dinosaurus punah karena asteroid,kenapa hewan yang hidupnya sejaman dengan dinosaurus seperti buaya dan komodo tidak punah.......,
ReplyDeleteSaudara Aldi, dalam posting di atas telah disebutkan bahwa teori tersebut memang relatif baru dibanding dengan teori lain. Dalam artikel lain di website ini juga disebutkan bahwa benturan asteroid tidak dengan seketika menghilangkan kehiduapn Dinosaurus. Dampak benturan itulah yang mengawali/menyebabkan punahnya binatang purba ini. Sebagian besar binatang lain hilang, artinya masih ada beberapa jenis yang masih hidup sampai sekarang termasuk buaya. Tidak semua jenis hewan memiliki kemampuan bertahan hidup yang sama pada kondisi alam tertentu. Terima kasih.
ReplyDeletetrusss intinya ini gmna ..? mengpa dinasaurus mengalami kepunahan??
ReplyDeleteJawaban atas pertanyaan Anda diterangkan dalam beberapa posting lainnya; ada beberapa kemungkinan seperti disebut di atas mamlia yang mulai mendominn iklim, dsb. Ada banyak teori yang menjelaskan pemicu peristiwa K/T contohnya benturan dengan asteroid. Dinosaurus tidak seketika punah saat asteroid jatuh ke Bumi, tapi perubahan iklim yang disebabkan oleh benturan asteroid tersebut merubah keadaan alam Bumi secara drastis, Dinosaurus tidak bisa beradaptasi dengan perubahan iklim itu lalu punah. Sementara binatang lain yang hidup di dasar lautan, buaya, dan beberapa tumbuhan mampu bertahan.
ReplyDelete