Tuesday, April 2, 2013

Tanah dan Ekosistem

Tanah dan Ekosistem
Tanah dan Ekosistem
Tanah merupakan aspek krusial dalam ekosistem. Seringkali pentingnya pemeliharaan tanah diabaikan, karena semua tanaman sepertinya tetap bisa tumbuh dari tanah walaupun telah berulang-ulang dirusak. Sebenarnya, kualitas tanah sangat mempengaruhi kesehatan tanaman yang tumbuh. Pada dasarnya, tanah terbentuk dari 3 unsur utama termasuk pasir, garam, dan lempung. Tanah yang ideal untuk perkembangan tanaman harus mengandung 45% partikel mineral, 5% zat organik dari binatang dan tanaman lain yang telah membusuk, 25% air, dan 25% udara.

Ketahanan Pangan dan Pertanian

Menjaga tingkat kesuburamn tanah adalah hal penting bagi siapa saja yang peduli terhadap ketahanan pangan. Petani bukan hanya sebagi produsen utama sumber makanan di negeri kita, tetapi mereka juga berperan dalam mempertahankan rantai distribusi makanan pokok. Saat ini, perhatian para petani tertuju pada “sustainable agriculture”, yaitu jenis pertanian yang berusaha mengenali dan menciptakan keseimbangan antara laba jangka panjang pertanian, tingkat kesuburan tanah, dan ketersedian air. Selain itu juga diperlukan rantai distribusi yang memadai dan masyarakat yang mendukung proses pekerjaan mereka.
Hubugan antara sistem pertanian dan ekologi dipelajari dalam salah satu cabang ilmu pengetahuan yang disebut agroekologi. Studi ini mencakup pengetahuan tentang tanah, air, udara, cahaya matahari, tanaman, mikro-organisme, binatang, dan manusia. Para petani modern yang mengerti tentang konsep “ketahanan tani” akan mempertimbangkan banyak faktor dan aspek-aspek lingkungan sebelum mengambil langkah-langkah pertanian.

Jaringan Kehidupan

Sebuah ekosistem tidak hanya terbentuk dari interaksi yang tercipta antar mahkluk hidup, tapi juga benda-benda mati seperti hutan dan danau. Proses ini seperti yang terjadi pada jaring laba-laba; ketika salah satu benang jaring itu rusak, bagian lain harus berusaha menutupi kekurangan yang disebabkan oleh kerusakan itu. Hal-hal yang mempengaruhi satu bagian dari ekosistem sebenarnya juga memberi dampak pada keseluruhan ekosistem.
Kemiripan dengan jaring laba-laba ini didasari oleh sifat saling ketergantungan yang terbentuk dalam sebuah ekosistem. Binatang tergantung pada tanaman dalam sebuah hubungan yang kompleks untuk mendapat sumber makanan dan mempertahankan hidup.

Secara singkat, jaring kehidupan berkerja seperti berikut:
Sinar matahari memberi energi untuk rumput – jangkrik memakan rumput – burung dan katak memakan jangkrik – ular memakan burung, katak, dan tikus – burung hantu dan elang memakan ular, katak, dan tikus.
Ketika binatang mati, proses pembusukan terbantu oleh ulat, jamur, dan bakteri. Nutrisi akan terlepas dari bangkai yang telah membusuk ke tanah. Nutrisi ini akan membantu perkembangan rumput. Dalam ilustrasi, jaringan kehidupan ini sering digambarkan sebagai rantai makanan. Jadi, semua bentuk kehidupan dan non-kehidupan di dalam suatu ekosistem saling tergantung untuk mendapatkan makanan, energi, dan nutrisi untuk kehidupan mereka.

No comments:

Post a Comment