Tuesday, April 2, 2013

Peran Manusia dalam Ekosistem

Peran Manusia dalam Ekosistem
Peran Manusia dalam Ekosistem
Manusia sebenarnya juga mampu memberi dampak positif terhadap lingkungan melalui berbagai cara misalnya perlindungan dan pengembangan ekosistem atau habitat. Penanaman pohon dan semak belukar serta perencanaan penyediaan makanan di tempat tertentu adalah strategi yang bisa meningkatkan kualitas kehidupan satwa liar secara umum. Bahkan strategi ini bisa dilakukan secara perseorangan oleh para pemilik lahan.

Populasi manusia dapat membantu program perlindungan danau, sungai dan rawa-rawa dari proses pengendapan dengan mengurangi erosi tanah di sekitar ekosistem perairan tersebut. Sarang-sarang buatan di wilayah yang memiliki sedikit lubang-lubang pohon juga bisa memancing keberadaan burung dan tupai. Dan masih banyak hal lain yang bisa dilakukan manusia.

Ada banyak organisasi swasta maupun pemerintah yang bisa membantu kita untuk mengerti, mengatur, dan melindungi lingkungan alam. Organisasi konservasi juga biasanya menampung para sukarelawan yang bersedia ikut aktif dalam semua kegiatan perlindungan satwa dan lingkungan.

Salah satu organisasi internasional yang bisa menjadi contoh adalah IPM (Integrated Pest Management). Tujuan utama organisasi ini adalah untuk mencegah atau mengurangi kerugian petani karena kerusakan tanaman yang disebabkan oleh hama. Tujuan ini sebenarnya juga sangat cocok jika diterapkan di Indonesia dimana sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Berbagi metode digunakan seperti rotasi jenis tanaman (pergantian jenis tanaman untuk mencegah perusakan oleh hama), menggunakan tanaman tahan hama, sistem pengolahan mekanik, pergantian masa tanam dan panen, kontrol secara biologi (menggunakan jenis binatang lain untuk memangsa hama), dan pemanfaatan bahan-bahan kimia.

Penerapan berbagai metode memang sering lebih manjur daripada menggantungkan pada satu jenis strategi saja. Walaupun sangat sulit untuk benar-benar menghilangkan dampak kerusakan yang disebabkan oleh hama, organisasi semacam IPM setidaknya mampu meminimalisir kerugian petani karena faktor lingkungan. Bahkan IPM juga mampu mengurangi penggunaan pestisida. Penelitian lapangan perlu dilakukan untuk menentukan apakah kontrol terhadap hama memang dibutuhkan. Aspek ekonomi juga perlu dilibatkan; IPM akan melakukan tindakan yang diperlukan hanya jika jumlah hama yang ada di lahan-lahan pertanian dianggap merusak. Perkiraan kerugian petani juga diperhitungkan. Jika biaya pengendalian hama lebih kecil daripada kerugian yang diperkirakan, maka beberapa strategi akan diterapkan untuk mengurangi tingkat kerugian secara ekonomi. Dalam beberapa kasus, hama memang dibiarkan memangsa hasil panen.

No comments:

Post a Comment