Ekosistem dan Iklim |
Di tempat yang berbeda, kondisi iklimnya pun juga akan berbeda. Organisme kehidupan yang telah beradaptasi pada iklim tertentu di suatu tempat, akan mengalami kesulitan mempertahankan keberadaan spesiesnya di tempat lain dengan iklim berbeda. Jika suatu tempat mengalami perubahan iklim ekstrim, beberapa mahkluk juga bisa mati.
Sinar Matahari dan Air
Dua faktor penting yang mempengaruhi iklim adalah sinar matahari dan air. Sinar matahari diperlukan bagi tanaman untuk tumbuh dan bagi mahkluk lain sebagai sumber energi. Intensitas cahaya mempengaruhi pertumbuhan tanaman, sedangkan durasi cahaya yang menyinari suatu tempat mempengaruhi perkembangbiakan tanaman (terciptanya bunga) dan kebiasaan/pola kehidupan serangga.
Semua organisme memerlukan air, walaupun dengan jumlah yang berbeda-beda. Organisme yang hidup di wilayah kering beradaptasi dengan cara menimbun volume air sehingga bisa diginakan untuk jangka waktu lama, atau mengurangi aktivitas mereka. Di tempat lain, beberapa jenis tanaman dan hewan hanya mampu hidup di dalam air (di bawah permukaan). Simpulannya, iklim adalah faktor penting dalam sebuah ekosistem yang berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup manusia, satwa, dan tumbuhan.
Satwa
Populasi satwa sangat tergantung pada keadaan lingkungan untuk bisa mencari sumber makanan. Sebuah ekosistem yang baik harus bisa menyediakan makanan, air, dan tempat berkembangbiak bagi berbagai jenis hewan yang tinggal di dalamnya. Jika salah satu kebutuhan hewan tidak tercukupi, populasi hewan tertentu bisa punah dengan cepat.
Tanpa kita sadari, populasi semua jenis mahkluk hidup saling berhubungan. Jika jumlah jenis hewan tertentu mengalami peningkatan atau penurunan, populasi mahkluk lain akan sangat terpengaruh. Sebagai contoh, jika keberadaan semak belukar berkurang, populasi binatang seperti kelinci juga akan menurun. Jika populasi kelinci menurun, binatang lain (pemangsa kelinci) juga harus mencari sumber makanan baru.
Bahkan tumbuhan yang telah mati pun bisa mempengaruhi populasi binatang. Contoh yang paling umum adalah pohon besar yang berrongga. Pohon-pohon ini menyediakan lubang yang bisa ditempati populasi burung dan tupai. Jika pohon yang telah mati tersebut hilang, tupai dan burung harus mencari tempat tinggal baru atau terancam punah. Populasi serangga akan meningkat karena jumlah burung menurun; tidak ada lagi binatang atau mahkluk lain yang memangsa serangga. Dengan cepat, ekosistem akan berubah.
Ketersediaan habitat untuk suatu jenis satwa di sebuah ekosistem mempengaruhi jumlah binatang yang berada di ekosistem itu. Aktivitas manusia telah memebri dampak hebat terhadap jumlah dan kualitas kehidupan habitat satwa liar di Bumi. Habitat satwa bisa berkurang drastis karena perluasan wilayah perkotaan, pemanfaatan lahan kosong untuk pertanian, polusi, dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment