Coelophysis |
Di akhir periode Triassic, dinosaurus belum berada di puncak rantai makanan. Mereka masih kalah dengan reptil besar lain seperti phytosaurus dan rauisuchids. Salah satu dinosaurus pemakan daging pada waktu itu adalah Coelophysis; jenis ini mengandalakan kecepatan dan kecerdasan mereka untuk menangkap berbagai jenis binatang seperti serangga dan reptile berukuran kecil. Coelophysis bergigi tajam dan rahang kuat.
Pada sebuah fosil Coelophysis dewasa, pernah ditemukan tulang-tulang Coelophysis muda, tepatnya di dalam tulang dada yang menunjukkan bahwa ada kemungkinan kanibalisme. Tapi penemuan lebih baru menunjukkan bahwa tulang tersebut bukan Coelophysis muda tapi tulang buaya. (Anda mungkin belum tahu bahwa buaya telah hidup jauh sebelum Dinosaurus ada). Coelophysis memiliki tulang lengan dan kaki dengan ruang kosong di tengahnya. Bentuk seperti ini diwarisi oleh banyak jenis dinosaurus lain. Struktur tulang seperti inilah yang membuat Coelophysis cepat dan ringan.
Diplodocus
Jika Anda pernah melihat jenis dinosaurus berleher sangat panjang di televisi, itulah yang kita sebut Diplodocus. Sampai ada perdebatan antar ilmuwan tentang bagaimana seekor hewan bisa membawa leher sepanjang itu.
Diplodocus |
Sekarang para ilmuwan berpendapat ligament yang terbentang dari paha sampai bagian belakang leher memudahkan Diplodocus untuk mengendalikan lehernya itu. Diplodocus bahkan sama sekali tidak harus menggunakan otot apapun untuk menempatkan lehernya dalam posisi horisontal. Tulang belakang mereka terpisah, sehingga menyisakan ruang untuk ligament. Diplodocus mungkin memiliki tanduk-tanduk kecil sepanjang punggung mereka.
Pada tahun 1905, sebuah kerangka buatan (bukan fosil asli) Diplodocus disumbangkan oleh seorang pengusaha kaya bernama Andrew Carnegie untuk Natural History Museum. Tiruan ini dibuat berdasarkan spesimen asli di Carnegie Museum di Amerika Serikat. Raja Edward VII juga meminta tiruan Diplodocus setelah beliau melihat gambar dinosaurus ini di Carnegie’s Scottish Castle. Tiruan Diplodocus masih berada di Natural History Museum sampai sekarang dan dikenal dengan nama Dippy.
Pada tahun 1993, bagian ekor Dippy diangkat karena berdasarkan penelitian lebih lanjut, ekor Diplodocus harus diangkat untuk menyeimbangkan postur tubuh dengan leher yang panjang. Setiap 2 tahun sekali, para ahli di museum menggunakan alat-alat khusus untuk membersihkan 292 buah tulang yang membentuk kerangka Dippy.
No comments:
Post a Comment