Sunday, March 31, 2013

Benua dan Gunung

Satu Benua Saja Tidak Cukup

Semua benua yang ada di Planet Bumi pernah bertabrakan, bergabung, lalu pecah lagi beberapa kali sejak Bumi pertama kali terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Supercontinent (benua super besar) yang terakhir tercipta dinamakan Pangaea, yang mulai pecah sekitar 200 juta tahun yang lalu. Pecahan-pecahan Pangaea menjadi benua-benua yang sekarang kita kenal.

Gunung Pun Terbentuk

Perjalanan lempengan tektonik memang tidak terihat, tapi dampak monumental pergerakan ini bisa terlihat dengan mudah. Salah satu contohnya adalah pegunungan Himalaya yang terbentang sepanjang 1800 mil (2900 kilometer) di perbatasan India dan Tibet. Deretan gunung ini mulai terbentuk sekitar 40 sampai 50 juta tahun yang lalu, saat India dan Eurasia bertabrakan; penyebabnya adalah gerakan lempengan tektonik. Tabrakan inilah yang menjadikan puncak Himalaya menjadi tidak merata.
Apakah Everest memang gunung tertinggi?

Dasar pengukuran ketinggian suatu tempat atau benda adalah permukaan laut. Dengan menggunakan pedoman ini, puncak tertinggi di Planet Bumi dimiliki oleh Gunung Everest, yang menjulang mencapai ketinggian 8.848 meter. Jika benar-benar diukur dari dasar gunung itu sendiri, maka Gunung Mauna Kea akan mengalahkan Everest. Panjang (dari atas ke bawah) Mauna Kea mencapai 17.170 meter, sedangkan puncak tertingginya berada pada ketinggian 4.170 meter di atas permukaan laut. Dibawah permukaan laut sampai dasar lautan, Mauna Kea masih memiliki 5.000 meter lagi. Titik pusat gunung api tersebut berada dibawah dasar lautan dengan kedalaman 8.000 meter. Di bawah permukaan laut, tubuh gunung ini berbentuk seperti kerucut terbalik menyerupai separuh badannya yang berada di atas.

Gunung Api Paling Aktif

Gunung Api Paling Aktif
Stromboli Volcano

Gunung Kilauea yang ada di Hawaii memang seringkali meletus, tapi ini bukanlah gunung api yang paling aktif. Predikat ini dimiliki oleh Gunung Stromboli Volcano yang terletak di wilayah pantai barat Italia Selatan; gunung ini terus beraktifitas dalam kurun waktu 2000 tahun, menurut data dari U.S. Geological Survey. Cahaya yang dihasilkan dari panas seringkali disebut “Lighthouse of the Mediterranian” (Mercusuar Mediterania).

Letusan Kolosal

Letusan terbesar dari gunung berapi yang tercatat dalam sejarah terjadi pada April 1815, yaitu letusan Gunung Tambora yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dari skala 1 - 8 dalam VEI (Volcanic Explosovity Index), letusan ini mencapai angka 7. Suara yang dihasilkan sangat keras sampai terdengar dari Pulau Sumatra yang berjarak hampir 2000 klimeter jauhnya dari sumber suara. Diperkirakan ledakan ini membunuh 17.000 jiwa dan debu yang dikeluarkan tersebar sampai ke pulau-pulau lain.

No comments:

Post a Comment