Timeline Dinosaurus |
Setelah mengetahui secara singkat sejarah perjalanan Dinosaurus sejak mereka pertama kali muncul sampai punah, kita akan mengingat kembali pembagian rentang waktu (timeline) kehidupan mahkluk ini di Planet Bumi. Artikel ini juga bisa dianggap sebagai rangkuman singkat tentang sejarah Dinosaurus.
Kapan Dinosaurus Ada?
Dinosaurus hidup antara 230 sampai 65 juta tahun yang lalu, dalam periode yang biasa kita sebut sebagai Era Mosozoic. Era ini merupakan jaman sebelum manusia pertama muncul. Para ilmuwan membagi Era Mesozoic dalam 3 periode termasuk Triassic, Jurassic, dan Cretaceous. Dalam era ini, benua yang ada di Planet Bumi mulai berubah bentuk dari satu pulau besar kemudian pecah menjadi bebrapa bagian yang lebih kecil. Hal ini berkaitan erat dengan perubahan iklim dan vegetasi waktu itu, sehingga berpengaruh besar pada pola kehidupan dan perkembangan keanekaragaman Dinosaurus.
Periode Triassic (250-250 juta tahun yang lalu)
Semua benua merupakan bagian dari sebuah pulau besar yang disebut Pangaea selama periode Triassic. Dengan kata lain, karena semua mahkluk hidup di suatu tempat yang sama, tidak perbedaan besar antara mahkluk hidup atau keanekaragaman. Iklim Planet Bumi pada waktu itu relatif kering dan panas, dan sebagian besar wilayah di Pangaea berupa gurun. Berbeda dengan masa sekarang, Planet Bumi tidak memiliki bongkahan es di daerah kutub.
Di lingkungan seperti inilah, sejenis reptil besar yang kita kenal bernama Dinosaurus memulai perjalanan kehidupannya. Reptil mampu bertahan hidup dan bahkan berkembang dengan baik di iklim panas karena kulit mereka tidak terlalu banyak berpori seperti kulit mamalia. Reptil menyesuaikan diri dengan mengeluarkan sedikit cairan/keringat di iklim panas, untuk menghindari dehidrasi dan sebagainya. Kelebihan lain yang dimiliki reptil adalah mahkluk ini memiliki ginjal yang mampu menampung dan menyimpan air.
Menjelang akhir periode Triassic, rangkain gempa Bumi dan letusan gunung berapi menyebabkan Pangaea pecah secara perlahan-lahan menjadi dua bagian. Ini juga merupakan awal terbentuknya Samudera Atlantik.
Periode Jurassic (200 – 145 juta tahun yang lalu)
Di akhir periode Triassic, terjadi sebuah kepunahan besar. Penyebab utamanya masih belum diketahui dengan pasti hingga sekarang. Beberapa hewan besar menghilang, tapi Dinosaurus berhasil selamat. Kompetisi berkurang dan Dinosaurus pun bisa berkembang dengan lebih mudah, baik dalam hal jumlah maupun keanekaragaman.
Pulau besar Pangaea pecah menjadi dua; bagian utara disebut Laurasia, sedangkan di bagian selatan dinamakan Gondwana. Walaupaun terjadi perpecahan pulau, penelitian fosil berhasil menemukan bahwa sebenarnya masih ada beberapa wilayah atau jalur darat yang terhubung.
Temperatur Planet Bumi sedikit mengalami penurunan, tapi masih terbilang tinggi dibandingkan dengan keadaan sekarang karena tingginya kandungan karbon dioksida di atmosfer. Curah hujan meningkat karena munculnya sebuah lautan besar diantara dua benua tersebut.
Perubahan semacam itu memicu pertumbuhan tanaman sejenis pakis/paku dan sebagainya di banyak tempat. Bahkan beberapa dari jenis vegetasi yang tumbuh pada saat itu menjadi bahan bakar fosil yang kita gunakan sekarang. Di tempat lain, terdapat hutan yang berisi tumbuhan berukuran tinggi besar.
Keberadaan tumbuh-tunbuhan tersebut semakin memudahkan Sauropod herbivora – seperti Apatosaurus, Diplodocus, dan Brachiosaurus – untuk mencari sumber makanan dan berkembang. Mereka adalah hewan paling besar yang pernah hidup di Planet Bumi. Sampai akhir periode Jurassic, jenis mereka sangat dominan di daratan.
Periode Cretaceous (145 – 65 juta tahun yang lalu)
Selama periode Cretaceous, wilayah daratan di Bumi terpecah lagi menjadi benua-benua seperti yang kita kenal sekarang, walaupun mungkin dengan tata letak berbeda; artinya Dinosaurus berkembang di wilayah yang berbeda-beda di Planet Bumi, dan semakin beraneka ragam.
Kelompok organisme lain juga melakukan hal yang sama. Di periode inilah, ular dan tumbuhan berbunga pertama kali muncul. Beberapa jenis serangga kemudian juga muncul, termasuk lebah, yang berperan dalam penyebaran jenis tanaman bunga. Kelompok mamalia bahkan memiliki jenis pemanjat pohon dan predator (memangsa Dinosaurus berukuran kecil).
Tahukah Anda?
Ketinggian permukaan laut meningkat dan menurun selama periode Cretaceous. Pada level tertinggi, beberapa lautan dangkal sampai bisa menutupi benua-benua yang kita kenal sekarang. Sebagai contoh, Eropa terbentuk dari beberapa pulau kecil. Lapisan sedimen tebal terkumpul di laut-laut dangkal ini seiring dengan matinya tumbuhan algae (ganggang kecil – mikro organisme) karena fosil mereka jatuh ke dasar lautan.
Seperti itulah proses terbentuknya lapisan kapur untuk pertama kali. Nama “Cretaceous” memang diambil dari bahasa Latin creta yang berarti “kapur”.
No comments:
Post a Comment