Saturday, March 30, 2013

Bentuk Bulat (Sphere)

Bentuk Bulat (Sphere)
Bentuk Bulat (Sphere)

Bentuk fisik Planet Bumi dan bagian-bagiannya disebut dengan berbagai istilah yang diakhiri dengan imbuhan –fer atau dalam bahasa Inggris –sphere; misalnya atmosfer (atmosphere) atau lapisan udara, hidrosfer (hydrosphere) atau air, dan litosfer (lithosphere) atau batuan. Sebagian dari masing-masing komponen tersebut membentuk biosfer (biosphere) atau tempat bagi makhluk hidup.

1. Atmosfer

Atmosfer terbentuk dari campuran berbagai macam gas termasuk uap air, oksigen, dan karbon dioksida. Komponen ini seperti selimut raksasa yang berfungsi sebagai filter/saringan yang menghalau pengaruh buruk dari Matahari seperti radiasi ultraviolet; selimut raksasa ini pada dasarnya hanya akan membawa sinar atau cahaya Matahari yang berguna untuk kehidupan makhluk.

Panas yang dihasilkan Matahari akan terkumpul di atmosfer yang kemudian akan mempengaruhi cuaca. Suhu tinggi menggerakkan udara yang terkandung dalam atmosfer. Fenomena ini menciptakan kombinasi antara panas dan dingin yang bergerak bersama-sama (air masses); tingkat suhu dan kelembaban udara dalam “air masses” selalu sama. Rata-rata temperatur permukaan Bumi adalah 15° Celsius atau 59° Fahrenheit. Pergerakan air masses juga menciptakan angin dan badai. Pada akhirnya, semua akan mempengaruhi siklus air.

Seperti Planet Bumi, atmosfer juga memilki bebrapa lapisan. Dari lapisan terbawah sampai teratas secara berurutan adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Sekitar 75% berat massa atmosfer berada di lapisan troposfer dimana semua fenomena cuaca terjadi. Garis batas antar lapisan atmosfer tidak bisa ditentukan secara pasti karena dipengaruhi oleh keadaan cuaca.

2. Hidrosfer

Hidrosfer mencakup semua bagian perairan di Planet Bumi. Hampi ¾ bagian planet ini adalah air yang ada di samudera. Hanya 3% dari seluruh hidrosfer yang bisa disebut freshwater (perairan yang tidak mengandung garam). Sebagian besar freshwater ada di lapisan es dan gletser di Kutub Selatan, Greenland, dan Kutub Utara. Freshwater juga bisa ditemukan di aquiers yaitu lapisan bebatuan bawah tanah yang mampu menahan volume air.

Air juga bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain sebagai uap. Uap ini kemudian akan terkumpul di awan dan berubah bentuk menjadi air kembali, lalu jatuh ke permukaan Bumi.

Hidrosfer membantu menyeimbangkan suhu Bumi and iklim. Lautan menyerap panas dari Matahari dan menyalurkan panas tersebut ke banyak wilayah melalui arus air. Badai dan hujan berperan dalam pembentukan iklim di suatu wilayah.

3. Litosfer

Lapisan permukaan (crust) dan bagian atas lapisan mantle membentuk litosfer. Dari permukaan Bumi, litosfer mencapai kedalaman sekitar 97 kilometer (60 mil). Oceanic crust dan Continental crust adalah bagian dari litosfer.

Bebatuan dan mineral lain dalam lapisan litosfer terbentuk dari berbgai macam komponen; oksigen dan silikon adalah yang paing banyak. Bebatuan yang memiliki kandungan oksigen dan silikon disebut silikat. Jenis silikat yang paling banyak ditemukan adalah batuan kuarsa.

Secara umum, tiga komponen di atas (atmosfer, hidrosfer, dan litosfer selalu berinteraksi. Contoh yang sederhana adalah proses pengikisan tanah dan pelapukan batuan yang terus menerus membantu pembentukan litosfer. Air, dalam bentuk banjir, hujan, dan getser terus mengikis batuan. Angin yang tercipta di atmosfer juga berperan dalam proses pelapukan batuan.

No comments:

Post a Comment