Saturday, March 30, 2013

Proses Daur Ulang Alami

Proses Daur Ulang Alami
Proses Daur Ulang Alami

Hampir semua benda yang ada di planet ini terus-menerus mengalami proses daur ulang secara alami terutama air, karbon, dan bebatuan.

Daur Ulang Air

Proses daur ulang air dialami oleh semua jenis air di Planet Bumi. Ada tiga fase penting dalam proses ini yang berhubungan dengan bentuk fisik air antara lain padat, cair, dan gas. Air berbentuk padat secara umum adalah es yang banyak terdapat di kutub dan dataran tinggi. Bongkahan es dan gletser adalah sumber utama air padat.

Ketika bongkahan es dan gletser mencair, mereka berubah menjadi bentuk cairan. Sumber terbesar cairan ini adalah lautan, tetapi danau, sungai, dan air bawah tanah juga menyimpan jenis air ini dalam jumlah besar. Hampir seluruh kehidupan di Planet Bumi sangat tergantung pada keberadaan air. Bahkan, hampir seluruh organisme kehidupan yang ada di planet ini terbentuk sebagian besar dari cairan ini. Dalam tubuh manusia, lebih dari setengah bagiannya adalah air. Selain sebagai salah satu sumber utama kehidupan, air juga berperan penting dalam sanitasi, ketersediaan energi, dan transportasi.

Fase ketiga dalam proses daur ulang air adalah uap. Cairan akan menguap dan menghasilkan gas. Dalam bentuk ini, air tidak terlihat dan menjadi salah satu bagian yang membentuk udara. Lambat laun, uap air ini akan mengalami proses kondensasi, dan terlihat sebagai awan dan embun. Setelah terkumpul dalam jumlah besar, awan akan jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan (uap kembali menjadi cairan).

Hujan adalah bentuk cair yang kemudian akan menguap atau membeku kembali sehingga proses daur ulang bisa terus berlangsung.

Daur Ulang Karbon

Proses daur ulang karbon melibatkan perpindahan elemen karbon yang terjadi diantara atmosfer, hidrosfer, dan litosfer. Karbon juga merupakan elemen penting bagi kelangsungan hidup semua mahkluk di Bumi. Karbon bisa memasuki area biosfer dengan banyak cara salah satunya adalah ketika terjadi letusan gunung berapi. Karbon akan dilepaskan dan memasuki atmosfer.

Semua mahkluk hidup membutuhkan karbon; mereka disebut mahkluk organik. Tumbuhan dan “autotrophs” (mahkluk yang dapat memproduksi makanan sendiri dengan cara memproses komponen-komponen yang tersedia di atmosfer) sangat tergantung pada ketersediaan karbon dalam memproses makanan dan nutrisi untuk kelangsungan hidup mereka. Proses ini lebih dikenal dengan nama fotosintesis. Nutrisi yang dihasilkan melalui proses fotosintesis juga mengandung karbon, sehingga binatang dan jenis mahkluk lain yang memakan tumbuhan bisa mendapat karbon.

Setelah orgnisme kehidupan mati dan membusuk, mereka melepaskan karbon ke lautan, tanah, dan atmosfer. Bahan bakar fosil, yang tercipta dari bangkai tumbuhan dan binatang yang pernah hidup pada jaman prasejarah, menyimpan kandungan karbon dalam jumlah besar.

Tumbuhan dan autotrophs yang masih hidup hingga sekarang terus menggunakan kandungan karbon tersebut sehingga proses daur ulang tidak pernah berhenti.

Daur Ulang Bebatuan

Daur ulang bebatuan melewati tiga fase penting antara lain igneous, sedimentary, dan metamorphic. Berbeda dengan proses daur ulang karbon dan air, bebatuan tidak selalu mengalami perubahan bentuk. Salah satu jenis batu yang tidak pernah mengalami proses transformasi bentuk disebut “craton”. Bebatuan ini telah ada sejak proses pembentukan planet.

Igneous adalah bebatuan yang terbentuk dari lava yang membeku. Pada dasarnya, benuk asli lava adalah batu; mereka meleleh dan kemudian disemburkan oleh letusan gunung berapi. Jenis bebatuan igneous yang paling banyak ditemukan adalah granit dan basal. Angin dan air membantu pembentukan batuan igneous; mereka bisa memecah dan memindahkan batuan ini ke tempat lain.

Batuan sedimentary terbentuk dari pecahan partikel-partikel kecil yang terkumpul. Pecahan-pecahan kecil tersebut bisa berasal dari bangkai tumbuhan atau binatang. Batuan jenis igneous bisa berubah menjadi sedimentary ketika menyatu dengan batuan lain. Jenis sedimentary termasuk batuan pasir dan batuan kapur.

Batuan metamorphic terbentuk karena perubahan unsur kimiawi yang terkandung dalam batu itu sendiri. Perubahan ini dipengaruhi oleh tekanan dan suhu. Perubahan temperatur bisa menyebabkan sebuah batu untuk berubah menjadi jenis lain, misalnya marmer yang sebenarnya adalah batuan kapur yang telah berubah bentuk.

2 comments:

  1. alam adalah pendaur ulang utama "The ultimate recycler" kalau saja tidak ada daur ulang karbon mungkin kita telah terkubur dalam dedaunan yang berjatuhan dan tak terurai
    http://hanifweb.wordpress.com/

    ReplyDelete
  2. Saya kira Planet Bumi sudah memiliki segalanya untuk mempertahankan keberadaannya. Batuan, air, dan karbon hanya beberapa dari banyak faktor penting yang mendukung kehidupan. Thank you for commenting. Long Live Earth.

    ReplyDelete