Saturday, March 30, 2013

Efek Rumah Kaca Dan Perubahan Suhu

Efek Rumah Kaca Dan Perubahan Suhu
Efek Rumah Kaca Dan Perubahan Suhu

Peningkatan kecil dalam suhu rata-rata Planet Bumi bisa berpengaruh besar terhadap lingkungan. Contoh yang paling jelas adalah proses pelelehan gletser dan ice caps (bongkahan es yang ukurannya luasnya lebih kecil dari 50000 kilometer persegi) yang terjadi lebih cepat daripada normal. Hasil pelelehan mengalir ke lautan dan menambah ketinggian permukaan air laut.

Sekitar 10% dari seluruh permukaan Bumi diselimuti oleh Gletser dan bongkahan es tersebut. Bahkan mereka adalah sumber freshwater terbesar (sekitar 75% freshwater terkandung dalam gletser dan es). Jika semua es dan gletser meleleh, permukaan air laut akan mengalami kenaikan sekitar 70 meter. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) menyatakan bahwa permukaan air laut mengalami peningkatan sekitar 1,8 milimeter per tahun dari 1961 sampai 1993 dan 3.1 milimeter sejak 1993.

Peningkatan permukaan air laut bisa meneggelamkan kota-kota besar yang berada di sepanjang garis pantai misalnya Bangladesh dan Florida; negara besar seperti Belanda juga bisa tenggelam. Bahkan negara-negara seperti India, Peru, dan Bolivia sangat tergantung pada hasil lelehan gletser sebagai sumber air minum, pengairan, dan listrik. Jika gletser cepat meleleh dan hilang, negara-negara tersebut bisa mengalami kehancuran.

Pelepasan gas rumah kaca ke atmosfer tidak hanya mempengaruhi temperatur, tetapi juga curah hujan dan salju. Selama abad ke-20, curah hujan di wilayah timur Amerika Utara dan Selatan, Eropa Utara, Asia Tengah, dan Asia bagian utara telah meningkat. Tetapi di wilayah lain seperti Afrika, Asia Selatan, dan Mediterania, curah hujan menurun.

Ketika iklim berubah, habitat mahkluk hidup juga berubah. Binatang yang telah mampu beradaptasi dengan keadaan normal lingkungan mungkin terancam punah. Populasi manusia di berbagai tempat juga sangat tergantung pada tanaman lokal sebagai sumber pangan. Jika keadaan ilkim tidak lagi mendukung kelangsungan hidup tanaman tersebut, manusia harus mencari sumber makanan lain. Beberapa ilmuwan juga mengindikasikan kekhawatiran mereka tentang penyebaran penyakit yang mungkin saja terjadi semakan cepat dan luas karena perubahan iklim yang terjadi.

Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi intensitas pelepasan gas rumah kaca, antara lain:

- Mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. Penggunaan alat transportasi umum, jalan kaki, atau sepeda bisa mengurangi efek gas rumah kaca.
- Kurangi jadwal penerbangan. Transportasi publik seperti pesawat terbang melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer.
- Kurangi kebiasaan konsumtif dengan membiasakan menggunakan produk daur ulang.
- Menghemat pemakaian listrik.
- Kurangi konsumsi daging sapi. Binatang ini adalah salah satu penghasil metana terbesar.
- Gunakan bahan bakar non-fosil jika tersedia.

No comments:

Post a Comment