Saturday, March 30, 2013

Aktivitas Tektonik

Aktivitas Tektonik
Aktivitas Tektonik


Lapisan crust diselimuti oleh rangkaian lapisan tektonik yang terus bergerak. Lapisan tektonik bergerak seperti sebuah papan selancar di atas permukaan laut. Seringkali terjadi pembentukan lapisan crust baru yang diawali dari proses vulkanik di pengunungan bawah laut. Lapisan tektonik bisa pecah dalam sebuah proses yang disebuat rifting. Terjadi pergesekan antara lapisan bagian atas dan bagian bawah dalam sebuah aktivitas tektonik yang disebut subduction. Mereka kemudian saling bertabrakan dalam proses faulting.

Bentuk permukaan Bumi sangat dipengaruhi oleh aktivitas tektonik yang terus menerus terjadi sejak jutaan tahun yang lalu. Oleh karena itu, Bumi memiliki perbedaan fitur-fitur geografi di setiap wilayah. Titik tertinggi Bumi terdapat di Gunung Everest, Nepal, yang memiliki ketinggian 8850 kilometer. Gunung ini terdapat di jajaran Pegunungan Himalaya. Gunung Everest terus tumbuh bertambah tinggi setiap tahun karena proses subduction antara lapisan tektonik Indo-Australian dan Eurasian. Titik terdalam permukaan Bumi ada di Mariana Trench yaitu 11 kilometer dibawah Samudera Pasifik.

Lapisan tektonik menyebabkan terjadinya proses gunung meletus. Banyak kejadian gunung meletus terjadi di titik pertemuan antara lapisan tektonik. Contohnya “Ring of Fire”, yang merupakan rangkaian gunung berapi aktif yang mengelilingi Samudera Pasifik. Ring of Fire merupakan bukti bahwa lapisan batuan yang meleleh (mantle) mencoba untuk keluar melalui lapisan permukaan (crust). Gunung berapi aktif yang termasuk dalam Ring of Fire antara lain Gunung St. Helens, Washington; Popocatepetl, Meksiko; Chaiten, Chile; Tongario, Selandia Baru; Gunung Pinatubo, Filipina; dan Gunung Fuji, Jepang.

Wilayah di sekitar Ring of Fire juga mengalami gempa Bumi. Di California, Amerika Serikat, aktivitas tektonik terus membentuk wilayah daratan yang berada di sepanjang San Andreas Fault walaupun daerah ini bukan merupakan zona tektonik. Lapisan tektonik di area Pasifik bergerak ke utara, sedangkan lapisan tektonik di Atlantik bergerak ke selatan. Mereka berbenturan dalam proses yang disebut transform fault.

Aktivitas tektonik, selain menciptakan fitur geografi baru, juga bisa bisa membentuk daratan baru misalnya geiser. Contoh yang sempurna untuk fenomena ini adalah Kamchatka Peninsula; wilayah ini merupakan bagian dari Ring of Fire di Rusia. Di tempat ini terdapat sebuah fenomena alam yang dinamakan “Valley of Geysers” atau lembah geiser. Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa geiser adalah hasil pemanasan yang dilakukan oleh lapisan mantle terhadap kandungan air bawah tanah yang terdapat pada lapisan crust. Air ini mencapai suhu tinggi dan menyembur keluar ke udara. Pada tahun 2007, sebuah gempa besar menyebabkan campuran antara air dan lumpur bergerak ke dalam Bumi dengan sangat cepat yang kemudian membantu mengubur sebagian besar geiser yang ada di wilayah itu. Jadi, aktivitas tektonik membantu menciptakan geiser, juga membantu melenyapkannya.

No comments:

Post a Comment