Friday, May 3, 2013

Inframerah - Pendeteksi Ranjau Darat

Ranjau Darat
Pendeteksi Ranjau Darat
Organisasi PBB memperkirakan ada lebih dari 100 juta ranjau darat tersebar di hampir 80 negara. Kebanyakan dari negara-negara tersebut tidak memiliki catatan tentang dimana letak ranjau-ranjau itu. Seperti kita tahu, ranjau darat aktif bisa meledak karena injakan seseorang; senjata ini tidak ditandai, karena memang disiapkan sebagai jebakan. Ranjau seperti ini masih menebar ancaman bagi warga sipil yang tinggal di dekat atau sering melewatinya.

Alat pendeteksi ranjau darat memiliki banyak sensor yang bisa merekam atau menyimpan data tentang keadaan suatu wilayah tertentu. Mereka mendeteksi hampir segala gejala atau fenomena abnormal di tanah. Sensor pencari panas sering digunakan karena senjata, bom, dan alat peledak apapun biasanya menyerap dan mengeluarkan panas secara berbeda dibandingkan dengan tanah disekitarnya. Fluktuasi panas di permukaan ranjau tentu saja berbeda dengan yang terjadi di permukaan tanah; hal ini digunakan oleh operator alat pendeteksi untuk mengawali inspeksi lebih lanjut.


Jenis tanah, tingkat kelembaban, dan intensitas cahaya matahari sangat mempengaruhi keakuratan sinar inframerah. Gambar disamping menunjukkan hasil metode deteksi ranjau darat yang dikembangkan oleh para teknisi dari Ryerson University dan American Universiy of Beirut di Lebanon. Sinar inframerah bisa dengan mudah mengidentifikasi beberapa ranjau darat yang dikubur sekitar 2 cm dibawah tanah. Ranjau darat ditunjukkan oleh titik-titik berwarna kuning; perbedaan warna ditimbulkan karena suhu yang berbeda antara tanah tan ranjau.

Beberapa sensor lain juga digunakan untuk membantu pemetaan sinar inframerah termasuk pelacak logam (tetapi ranjau jenis baru dibuat tanpa menggunakan bahan logam), sistem radar tembus tanah (ground penetrating radar system), dan pendeteksi lahan magnetik dalam tanah. Penelitian lebih lanjut untuk menemukan pendeteksi ranjau yang lebih akurat masih dilakukan hingga sekarang.

Sinar inframerah tidak bisa menembus dinding atau permukaan non-transparan apapun. Pada dasarnya, pendeteksi ranjau darat mengimplementasikan sensor pencari panas pada inframerah-nya. Pancaran panas dari bahan logam dapat terdeteksi, tapi tidak cukup untuk mengidentifikasi bahwa logam tersebut memang merupakan ranjau.

Sekali lagi, inframerah hanya memvisualisasi pancaran panas yang tertangkap secara langsung, bukan menembus dinding atau permukaan tertentu termasuk kaca, karena kaca juga memancarkan panasnya sendiri.

No comments:

Post a Comment